FAKTA DAN OPINI
A. FAKTA
Fakta berasal dari bahasa latin yaitu Factus yang
bisa diartikan sebagai hal atau peristiwa yang benar-benar ada atau terjadi dan
bisa dibuktikan kebenarannya. Sebuah Informasi dapat disebut fakta apabila
informasi tersebut merupakan peristiwa yang benar-benar ada dan terjadi. Kamus
bahasa Indonesia mendefinisikan bahwa fakta adalah keadaan atau peristiwa yang
merupakan kenyataan, sesuatu yang benar-benar ada dan pernah terjadi.
Kalimat fakta adalah kalimat yg mengedepankan fakta
nyata dan hasil temuan, dan sering kali menggunakan kutipan dari berbagai
sumber sebagai penguat argumen, misalnya, “menurut hasil survey yang dilakukan
oleh LSI…”. Jadi kalimat yang mempunyai rujukan sebagai argumen biasanya adalah
fakta. Kalimat yang mengandung fakta, ditulis berdasarkan peristiwa, kenyataan,
suasana yang benar-benar terjadi dan objektif.
Menurut Isdriani, fakta adalah hal, keadaan atau
peristiwa yang merupakan kenyataan atau sesuatu yang benar-benar terjadi.
Sesuatu dapat dinyatakan fakta apabila dapat dibuktikan kebenarannya dan
memiliki sumber yang jelas (2009:138). Jadi dapat disimpulkan pengertian dari
fakta, yaitu kenyataan atau peristiwa yang benar-benar terjadi, tidak
terbantahkan kebenarannya, memiliki sumber yang jelas dan objektif.
Ada empat ciri fakta yang bisa kita ulas disini.
Yang pertama, “memiliki data yang akurat”, kalimat fakta mengandung data yang
jelas terhadap suatu fakta. Tidak hanya akurat namun juga tepat, seperti data
berupa bilangan statistik, tanggal dan waktu kejadian. Yang kedua, “bersifat
objektif”, pernyataan yang terkandung dalam kalimat fakta bersifat umum dan
kebenarannya diakui oleh banyak pihak. Yang ketiga, “benar-benar terjadi”,
suatu pemaparan mengenai peristiwa yang benar-benar terjadi dan nyata. Yang
terakhir, “Dapat diketahui dengan menjawab pertanyaan APA, SIAPA, BAGAIMANA,
dan BERAPA”.
Jenis jenis Kalimat Fakta dibagi menjadi 2 macam,
yaitu Fakta Umum dan Fakta Khusus. Fakta umum adalah, kalimat fakta yang
kebenarannya berlaku selamanya atau sepanjang zaman.Contohnya seperti
"Matahari terbit disebelah timur dan terbenam disebelah barat" .
Sedangkan Fakta khusus adalah kalimat fakta yang kebenarannya hanya berlaku
sementara atau dalam kurun waktu tertentu.Contohnya seperti, "Saat ini
Indonesia sedang memasuki musim penghujan.
Kalimat yang berisi ada pelaku, tempat kejadian,
waktu, jumlah, bagaimana kejadian/peristiwa tersebut terjadi, atau ada rincian
yang jelas, serta tidak bisa dibantah kebenarannya, maka kalimat tersebut
berupa kalimat fakta. Kalimat fakta adalah kalimat yang mengedepankan fakta
nyata dan hasil temuan, dan sering kali menggunakan kutipan dari berbagai
sumber sebagai penguat argumen. Contoh
kalimat fakta adalah sebagai berikut :
1. Jokowi adalah Presiden Republik Indonesia.
2. Berdasarkan hasil survey BMKG, jalur evakuasi
tsunami di pesisir Jawa belum memadai.
3. Berdasarkan tulisan Prof. Dr. Soerjono Soekamto
di dalam pengantar sosiologi, interaksi sosial adalah kunci semua kehidupan
sosial.
B. OPINI
Opini adalah pendapat seseorang yang dikemukakan
namun kebenarannya belum bisa dipastikan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), opini merupakan pendapat; pikiran, pendirian. Dalman mengemukakan bahwa
opini adalah pandangan atas suatu peristiwa, pikiran atau pandangan yang
terjadi dalam kehidupan masyarakat.
Sedangkan Suyono mengatakan opini adalah segala hal
yang diungkapkan seseorang berdasarkan pendirian atau sikap yang diyakininya.
Dengan kata lain, opini merupakan hasil anggapan, pemikiran, atau perkiraan
orang, baik secara individu maupun kelompok. Opini timbul sebagai hasil
pembicaraan tentang masalah yang kontroversial yang menimbulkan pendapat
berbeda-beda.
Opini adalah pendapat, ide, atau pikiran untuk
menjelaskan kecenderungan atau preferensi tertentu terhadap perspektif dan
ideologi, akan tetapi bersifat tidak objektif karena belum mendapat pemastian
atau pengujian. Meskipun bukan merupakan sebuah fakta, akan tetapi jika suatu
saat suatu opini dapat dibuktikan, maka opini tersebut berubah menjadi sebuah
fakta. Opini adalah salah satu kata yang hampir selalu berdampingan dengan kata
“fakta” dan keduanya memiliki perbedaan yang sangat jelas.
Jenis-jenis dari kalimat opini dibagi menjadi 2
macam yaitu opini perorangan atau individu, dan opini umum. Opini perorangan
atau individu merupakan kalimat opini yang pendapat atau gagasannya dikemukakan
oleh satu individu tertentu. Contohnya "Sepertinya nanti sore akan turun
hujan". Sedangkan opini umum merupakan kalimat opini yang pendapat atau
gagasannya diakui banyak orang atau semua orang. Contohnya "Sering mandi
di malam hari dipercaya dapat menyebabkan penyakit rematik".
Ciri-ciri dari opini
antara lain, yaitu :
1. Bersifat subjektif dan dilengkapi uraian tentang
pendapat, saran, atau perkiraan tentang sebab dan akibat terjadinya peristiwa.
2. Belum tentu kebenarannya dan membutuhkan data
yang akurat.
3. Tidak terdapat narasumber atau berdasarkan
pemikiran sendiri
4. Dari segi isi opini sesuai atau tidak sesuai
dengan kenyataan bergantung pada kepentingan tertentu.
5. Dari segi kebenaran opini dapat benar atau salah
bergantung data pendukung atau konteksnya.
6. Dari segi pengungkapan opini cenderung
argumentatif dan persuasif.
7. Dari segi penalaran opini cenderung deduktif.
Perbedaan fakta dan opini disini sudah mulai
terlihat dari hasil penjelasan mengenai fakta dan opini itu sendiri.
(Hassanuddin, 2003) dalam Ensiklopedi Sastra Indonesia juga berpendapat bahwa
fakta adalah peristiwa yang benar-benar ada yang harus diterima sebagai
kenyataan karena semuanya itu benar-benar dijumpai dalam kehidupan nyata.
Sedangkan opini merupakan pendapat seseorang. Bisa dikatakan bahwa fakta
merupakan realita-realita yang pernah dialami dalam kehidupan sehari-hari,
sedangkan opini adalah pendapat seseorang terhadap sesuatu yang di
latarbelakangi oleh pengetahuan dan wawasan seseorang.
Cara membedakan kalimat fakta dan
kalimat opini :
1. Kalimat yang bersifat objektif merupakan fakta,
sedangkan yang bersifat subjektif berupa opini.
2. Kalimat fakta biasanya diikuti oleh data-data
yang mendukung kalimat tersebut.
3. Kebenarannya yang sudah tentu benar merupakan
fakta, sedangkan kebenarannya yang masih meninggalkan perdebatan di dalam
masyarakat berupa kalimat opini.
4. Kalimat opini sering menggunakan kata-kata
seperti sangat, semakin, dapat, mungkin, sebaiknya, barangkali, menurut, dan
lain-lain.
5. Kalimat opini dinyatakan berdasarkan perkiraan,
kemungkinan dan perasaan, sedangkan kalimat fakta berdasarkan data-data.
6. Di dalam kalimat opini banyak
ditemukan juga kata-kata sifat seperti enak, cantik, tinggi, bagus, dan
lain-lain.
0 komentar: